Thursday, August 26, 2010

kemacetan.. traffic jam... whatever

kemacetan... sepertinya sebulan yang lalu menjadi headline di berbagai surat kabar Indonesia. kemacetan menyebabkan ketidak-efisienan waktu perjalanan, meningkatnya stress, dan rusaknya lingkungan. bebarengan dengan expo otomotif di PRJ, beberapa brand produsen sepertinya melontarkan tema 'mobil ramah lingkungan' sebagai tameng untuk mengalihkan perhatian masyarakat pada penggunaan mobil produksi mereka yang katanya peduli lingkungan, yang mana akan berpengaruh pada penjualan. padahal menurut saya, mereka mengalihkan perhatian dari kenyataan bahwa mereka berjualan mobil yang mana akan menambah volume kendaraan di jalanan jakarta....

tidak salah juga jika orang memilih menggunakan kendaraan pribadi karena ingin mendapat kenyamanan. karena seperti kita ketahui, transportasi massal yang terjangkau, macam: kopaja, metromini, dan angkot; tingkat kenyamanannya masih dibawah standar, belum lagi tingkat keamanannya. orang memilih terjebak kemacetan dalam mobilnya yang nyaman dan ber-AC.
saya pun di jakarta terkadang terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk membayar taksi jika ingin mendapatkan kenyamanan bertransportasi.

tidak salah juga pemerintah mengadakan bus transjakarta yang ber-AC untuk mengurangi pengguna kendaraan pribadi. namun sepertinya proyeksi pertumbuhan penumpangnya tidak diimbangi dengan penambahan/pengadaan armada-nya. begitu juga dengan kualitas maintenance terhadap bus, shelter dan feeder-nya. imbasnya adalah ketidaknyamanan yang membuat orang kembali pada kendaraan pribadi.

pendeknya bicara transportasi seperti mengurai benang ruwet.

beruntunglah saya sebagai pendatang di jakarta selama dua tahun ini, saya tidak terlalu bermasalah dengan kemacetan. kecuali pada tahun pertama, dimana karena tuntutan pekerjaan hampir setiap hari saya selalu berkutat dengan kemacetan jakarta, tapi saya toh tidak rugi karena saya menggunakan fasilitas mobil dan sopir kantor, he3x. selebihnya, saya tidak pernah bermasalah dengan terjebak macet ketika berangkat dan pulang kantor, karena kost saya dekat dengan kantor dan cukup dengan berjalan kaki.

anyway, hari ini saya menemukan sebuah statement yang sangat saya setujui dari sebuah website project perkotaan: http://www.pps.org/. disana dinyatakan: "If you plan cities for cars and traffic, you get cars and traffic. If you plan for people and places, you get people and places."

wow! saya sangat suka dengan apa yang mereka nyatakan. bagi saya itu adalah merupakan hal paling mendasar. sebuah konsep dasar perencanaan. sebuah perencanaan tidak hanya fokus pada tujuan, tetapi juga apa saja yang akan berkaitan dengan tercapainya tujuan tersebut. bagaimana sebab, akibat, dampak dan proyeksi ke depan mengenai segala sesuatu-nya.

jadi bertanya-tanya, sebenarnya apa sih konsep dan tujuan perencanaan yang dibuat permerintah? manakah yang lebih dipentingkan? apakah yang menjadi titik beratnya? kenyamanan masyarakatnya *disini yang saya maksudkan: seluruh lapisan masyarakatnya* kah? memang sih, infrastruktur dibangun untuk memberikan kenyamanan dalam pelayanan masyarakat. akan tetapi, masyarakat manakah yang dimaksud?

dear government,
if you plan cities for cars and traffic... you got it dude!
but have you ever plan cities for ALL people and places... have you got it dude?

2 comments:

Nova Miladyarti said...

macet emang menyebalkan :(

salam kenal^^.
blognya bagus.

raindust said...

i dont think they have it dude..
*are you herlino?*