Monday, December 30, 2013

Toko Merah

setelah lebih dari empat tahun penasaran, akhirnya bisa juga liat dalemnya Toko Merah. salah satu bangunan cagar budaya ini selalu dalam keadaan tertutup dan biasanya orang-orang hanya berfoto di depan bangunan, pintu atau tulisan cagar budaya nya.

december 2009


december 2013, saya dan teman kantor main ke kota tua dan menyewa sepeda ontel. maklum, dua teman saya belum pernah putar-putar kawasan sini. bapak tour guide onthel mempersilakan kami untuk masuk gedung Toko Merah, dengan sebelumnya membayar biaya administrasi Rp 10.000/orang. karena penasaran ya sudah kami rela membayar tiket masuknya.

interiornya sangat khas jaman dulu. plafon-nya tinggi dan ruangan terasa luas dan mewah. banyak ruang-ruang kosong yang sepertinya baru direnoasi dan sekarang disewakan untuk ruang rapat atau resepsi. yah good idea juga sih, hitung-hitung uang sewanya bisa buat biaya pemeliharaan gedung.








di bagian depan juga ada kedai kopi jadi pengunjung bisa ngupi-ngupi dulu sambil membayangkan suasana jaman dulu. yang dibayangin pas jaman indah-indahnya saja lah ya. karena kisah dibalik Toko Merah ini erat dengan kisah pembantaian yang terjadi di depan bangunan ini dan menyebabkan sungai menjadi merah karena darah korban. juga bahwa gedung ini terciprat darah sehingga pintu menjadi merah darah dan akhirnya dinamakan Toko Merah. hiiiiiii.....

tapi worth it to visit lah, meskipun belum banyak something-to-see dan something-to-do... jadi sekali visit aja juga masih oke. bayangkan Anda sedang bertamu ke rumah Gubernur Jendral Van Imhoff, huehehehe...

No comments: